Indeks Desa adalah suatu pengukuran yang digunakan untuk menilai tingkat kemajuan dan kemandirian suatu desa dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Indeks ini menjadi indikator penting untuk memahami status pembangunan desa dan sebagai dasar bagi perencanaan kebijakan pembangunan. Sehingga pada hari Selasa, 29 April 2025 Pemerintah Desa Kwangsan, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan Pendamping Lokal Desa (PLD) menggelar musyawarah penetapan Data Indeks Desa (ID) Tahun 2025 tepatnya di Balai Desa Kwangsan. Musyawarah ini menjadi tonggak penting dalam pemutakhiran data pembangunan desa yang kini mengadopsi kerangka 6 dimensi.

Perubahan signifikan terjadi pada metodologi pengukuran Indeks Desa. Jika sebelumnya di tahun 2024 dikenal dengan Indeks Desa Membangun (IDM) yang mengukur kemajuan desa melalui 3 dimensi, namun pada Tahun 2025 berubah menjadi Index Desa (ID)  yang hadir dengan 6 dimensi yang lebih komprehensif. Penambahan dimensi ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih holistik terkait kondisi dan potensi desa.

Desa Kwangsan sendiri pada tahun 2024 berhasil meraih status sebagai desa mandiri berdasarkan perhitungan Indeks Desa Membangun (IDM) 3 dimensi. Dengan adanya perubahan metodologi menjadi 6 dimensi, optimisme tinggi diungkapkan oleh seluruh elemen yang hadir dalam musyawarah. Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan Pendamping Lokal Desa (PLD) Kwangsan memiliki keyakinan kuat bahwa dengan potensi dan capaian yang telah diraih, Desa Kwangsan akan mampu mempertahankan status desa mandiri di tahun 2025.

Musyawarah penetapan data ini menjadi langkah awal dalam proses pengumpulan dan analisis data yang akan menjadi dasar perhitungan Index Desa (ID) tahun 2025. Partisipasi aktif dari seluruh pihak diharapkan dapat menghasilkan data yang akurat dan representatif, sehingga potret Desa Kwangsan secara utuh dapat tergambar melalui keenam dimensi yang baru.

"Kami menyambut baik perubahan metodologi Indeks Desa (ID) ini. Dengan 6 dimensi, kita akan memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi desa kita, status desa mandiri yang telah kita raih adalah buah kerja keras bersama, dan kami optimis dapat mempertahankannya dengan kerangka pengukuran yang lebih komprehensif ini." Ujar Bapak Sutrisno selaku Kepala Desa Kwangsan.

Pendamping Lokal Desa Kwangsan juga menyampaikan dukungannya terhadap proses ini. "Perubahan ini memberikan peluang bagi desa untuk mengidentifikasi potensi dan tantangan secara lebih detail. Kami siap mendampingi Pemerintah Desa dan BPD dalam setiap tahapan pengumpulan dan analisis data," katanya.

Dengan semangat kebersamaan dan komitmen untuk terus membangun desa, Kwangsan siap menghadapi perhitungan Indeks Desa Tahun 2025 dengan optimisme tinggi, bertekad untuk mempertahankan status desa mandiri demi kesejahteraan seluruh warganya. (Ysa)