Dalam rangka menjaga tradisi dan mempererat tali silaturahmi antar warga, Pemerintah Desa Kwangsan, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo menyelenggarakan serangkaian kegiatan keagamaan dalam rangka Ruwat Desa Kwangsan Tahun 2025. Acara ini digelar pada hari Jum’at 04 Juli 2025 dan terdiri dari dua agenda utama yaitu Ziarah dan Doa Bersama, serta Pengajian Umum.
Kegiatan dimulai pada pagi hari pukul 07.00 WIB di Balai Desa Kwangsan dengan acara Ziarah dan Kirim Doa untuk Sesepuh Desa. Setelah pembukaan dan doa bersama, peserta kemudian melanjutkan perjalanan menuju Makam Sesepuh Desa Kwangsan untuk berziarah dan berdo’a bersama sebagai bentuk hadiah dan penghormatan kepada para pendahulu dan tokoh-tokoh yang telah berjasa dalam membangun Desa Kwangsan dan telah meninggal dunia. Selain itu juga terdapat giat Khotmil Qur’an oleh 4 orang Hafidz di halaman Pendopo Balai Desa Kwangsan hingga sore hari.
Pada malam harinya, pukul 19.00 WIB (Ba’da Isya), Masyarakat kembali berkumpul di Balai Desa Kwangsan untuk mengikuti Pengajian Umum yang akan disampaikan oleh KH. Sholikhin Yusuf dari Surabaya. Seluruh elemen masyarakat Desa Kwangsan, mulai dari Kepala Desa, Perangkat Desa, Ketua dan Anggota BPD, Ketua dan Anggota LPMD, BHABINKAMTIBMAS, BABINSA, Ketua beserta Pengurus RT, Ketua beserta Pengurus RW, Ketua beserta Pengurus UMKM, Ketua dan Pengurus Harian PKK, Bidan dan Perawat, Ketua Posyandu dan Seluruh Kader Posyandu, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Ketua dan Pengurus Harian Forum Anak, Ketua Tanfidziyah PR NU, Ketua beserta Pengurus PR Muslimat NU, Ketua beserta Pengurus PR Fatayat NU, Ketua beserta Pengurus PR GP ANSOR, Ketua beserta Pengurus PR IPNU, Ketua beserta Pengurus PR IPPNU, Seluruh Jamaah Yasin dan Tahlil di lingkungan wilayah masing-masing, serta Seluruh Warga Desa Kwangsan.
Dalam tausiyahnya KH. Sholikhin Yusuf menyampaikan bahwa ziarah dan doa bersama merupakan wujud penghormatan kepada para leluhur serta sebagai pengingat akan kefanaan hidup di dunia. Beliau menekankan bahwa umur manusia adalah rahasia Allah, tak seorang pun mengetahui kapan ajal akan datang, tidak peduli usia muda ataupun tua. Oleh karena itu, setiap orang hendaknya memanfaatkan waktu hidup dengan sebaik-baiknya, memperbanyak amal kebaikan, serta mempererat hubungan dengan Allah dan sesama.
Pengajian ini merupakan bagian dari upaya spiritual desa untuk memohon keberkahan dan keselamatan seluruh warga serta keberlangsungan pembangunan desa ke depan. Kepala Desa Kwangsan Bpk. Sutrisno menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebagai bentuk pelestarian budaya dan spiritualitas, tetapi juga sebagai momen untuk memperkuat kebersamaan dan sinergi dalam membangun desa yang harmonis, aman, dan religius. (Ysa)